Medicinal Plants from Local Wisdom Sasak with Phytochemistry Course
DOI:
10.29303/ijcse.v1i3.616Published:
2024-06-30Issue:
Vol. 1 No. 3 (2024): June 2024Articles
Downloads
How to Cite
Abstract
Phytochemistry course is a compulsory course in Bachelor of Pharmacy which should combine theory and practice. Phytochemistry courses are divided into Phytochemistry 1 and Phytochemistry 2 courses in the form of theory (2 credits) at several leading universities in Indonesia. The curriculum in the Pharmacy department or study program at universities in Indonesia does not all combine theory and practice in Phytochemistry Courses (University of Indonesia, Bandung Institute of Technology, Udayana University) although there are several universities using a 1 credit practicum in it such as UGM, UNAIR, and UNPAD. The purpose of this study is to model the practicum of Phytochemistry Course based on the local wisdom of the Sasak Tribe in West Nusa Tenggara Province by taking samples of medicinal plants from each regional district in NTB. This research is a literatured study with studies from various articles and practicum methods. By taking samples of mangosteen skin, betel leaves, castor bean, single garlic, soursop leaves, bay leaves, banten leaves, bebele leaves, tamarind leaves, and telang flowers. Practicum can develop higher-order thinking skills, this is because through practicum activities students are guided to carry out processes that can support thinking skills. The application of practicum will also link local wisdom, not only accept as a whole but can independently determine the sample of medicinal plants for extraction, so as to develop thinking skills in decision making in determining alternative compounds to be used.
References
Aini, R., Hamdi, S., Kusuma, N., & Nasrullah, A. (2021). Pengobatan Tradisional Suku Sasak. Religion, Culture & State Journal, 1(1), 57–84.
Andriani D dan Murtisiwi L. (2020). Uji Aktifitas Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dari Daerah Sleman dengan Metode DPPH. Jurnal Farmasi Indonesia, Vol.17, no.1.
Andry M dan Faisal H. (2022). Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa. Jurnal Dunia Farmasi. Vol.6 no. 2.
A. Pingkan, P. V. Yamlean and W. Bodhi. (2020). Uji Efektivitas Ekstak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Sebagai Antihiperglikemia Terhadap Tikus Jantan (Rattus norvegitus). Pharmacon, Vol.9 No.4, p.518.
A.T. Gosal, E. D Queljoe, and E. J. South. (2020). Uji Aktivitas Antiseptik Ekstak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) pada Tikus Jantan (Rattus norvegitus) Galur Wisata yang Diinduksi Vaksin DPT. Pharmacon, Vol.9 No.3, p.342
Dewi, G.P, Kuntorini, E. M., & Pujawati, E. D. (2021). Struktur Anatomi dan Uji Histokimia Terpenoid dan Fenol Dua Varietas Sirih Hijau (Piper betle L.). BIOSCIENTIAE, 17(2),1-14.
Hakim A et all. (2020). Inovasi Praktikum Kimia Bahan Alam dengan Memanfaatkan Kearifan Lokal Sasambo. J Pilar MIPA, Vol. 15 No.4, 325-328.
Jannah H dan Ridwan. (2014). Pengobatan Tradisional Suku Sasak Berbasis Ilmiah Di Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Ilmiah Biologi “Bioscientistâ€, Vol. 1 No.2.
Nawir, et all. (2021). Pemanfaatan Daun Kersen (Muntingia calabura L) Menjadi Teh Herbal. JBT, Vol. 10 No.1, 1-11.
Neeraj, S et all. (2014). Garlic: A Pungent Wonder From Nature. International Research Journal of Pharmacy, 5(7): 523-529.
Purba, e, c. (2020). Kembang Telang (Clitoria ternatea L.): Pemanfaatan dan Bioaktivitas. EduMatSains, 4 (2), 111-124.
Rimporok A et all, (2020). Uji Anti Bakteri Ekstrak Daun Tanaman Kaki Kuda (Centella asiatica L. Urban) sebagai Tumbuhan Anti Tuberkulosis.Jurnal Biomedik, 12 (1):3.
Riswan S dan Andayaningsih D. (2008). Keanekaragaman Tumbuhan Obat Yang Digunakan Dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Sasak Lombok Barat. Jurnal Farmasi Indonesia, Vol.4 No.2 Juli.
Sadik F, Zulfian M. (2023). Standarisasi Parameter Spesifik Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatopra Curcas L) sebagai Vasorelaxsan. Journal Syifa Sciences and Clinical Research. Vol. 5 No. 1. Media Farmasi
Salasa A M et all. (2021).Kandungan Tutorial Falvonoid dan Aktifitas Antioksidan Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus B). Kandungan total Flavonoid dan Aktif Vol.17 no.2, Oktober.
Sapitri R D, Hadisaputra S, Junaidi E. (2020). Pengaruh Penerapan Praktikum Berbasis Kearifan Lokal Terhadap Keterampilan Literasi Sains dan Hasil Belajar. J Pilar MIPA, Vol.15 No.2, 122-129
Sari D dan Nasuha A. (2021). Kandungan Zat Gizi, Fitokimia, dan Aktivitas Farmakologis pada Jahe (Zingiber officinale Rosc.). Tropical Bioscience, Vol.1 No.2, 11-18.
Siamtuti et all. (2017). Potensi Tannin Pada Ramuan Nginang Sebagai Insektisida Nabati Ramah Lingkungan. Bioeksperimen. Volume 3 No.2 September.
Sriari E dan Lingganingrum FS. (2015). Ekstrak Kulit Manggis Bubuk. Jurnal Teknik Kimia, Vol.10 No.1, September.
Syahadat A dan Siregar N. (2020). Skrining Fitokimia Daun Katuk (Sauropus androgynus) Sebagai Pelancar Asi. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, Vol. 5 No.1, Juni.
Taba P, Paramitha dkk. (2019). Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Ekstak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Bioreduktor dan Uji Aktivitasnya Sebagai Antioksidan. Indo.J.Chem. Res, 7(1), 51-60
Tuna, Melisa R. (2015). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro.Jurnal Ilmiah Farmasi Vol.4 No.4
Ulandari A S, Sani S K. (2023). Identifikasi senyawa metaboit sekunder methanol daun dan kulit batang banten (Lanea coromandelica) menggunakan GC-MS sebagai tanaman obat. Lumbung Farmasi. Vol.4 (1), 81-86.
Untari, Ida. (2010). Bawang Putih sebagai Obat Paling Mujabar bagi Kesehatan. GASTER, 7(1): 547-554.
Yamin M et all. (2018). Pengobatan Dan Obat Tradisional Suku Sasak Di Lombok. Jurnal Biologi Tropis, Vol.18 No.1