Analisis Pola Kepemimpinan Guru dan Kepala Sekolah Berbasis Gender di Provinsi Nusa Tenggara Barat
DOI:
10.29303/jpap.v9i1.804Published:
2025-01-31Issue:
Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025Keywords:
Pola Kepemimpinan, Guru, Kepala Sekolah, GenderArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pola kepemimpinan guru dan kepala sekolah berbasis gender di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan angket yang terdiri dari 5 aspek berjumlah 89 pertanyaan tertutup skala likert dengan 4 kategori pilihan jawab serta 5 pertanyaan terbuka. Responden dari penelitian ini adalah seluruh guru dan kepala sekolah di Provinsi NTB. Sampel penelitian berjumlah 170 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih terstruktur dalam menjalankan peran kepemimpinan mereka, menunjukkan pola kepemimpinan yang lebih transaksional dan berfokus pada pencapaian hasil, sementara perempuan lebih dominan dalam aspek kolaborasi dan hubungan interpersonal, yang lebih mencerminkan gaya kepemimpinan transformasional. Laki-laki lebih sering bekerja secara konsisten dalam hal kolaborasi dan komunikasi yang efektif, sementara perempuan lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan pedagogik, yang mencerminkan pendekatan yang lebih berfokus pada pengembangan dan pemahaman. Laki-laki lebih unggul dalam hal kepemimpinan yang berorientasi pada hasil dan pencapaian, sementara perempuan lebih dominan dalam pendekatan yang lebih kolaboratif dan berbasis hubungan interpersonal. Kedua gaya kepemimpinan ini dapat saling melengkapi dalam menciptakan suasana kerja yang produktif dan inklusif.
References
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice-Hall.
Bem, S. L. (1981). Gender Schema Theory: A Cognitive Account of Sex Typing. Psychological Review, 88(4), 354-364.
Bass, B. M. (1990). Bass & Stogdill's Handbook of Leadership: Theory, Research, and Managerial Applications. Free Press.
Eagly, A. H. (1987). Sex Differences in Social Behavior: A Social-Role Interpretation. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ. Ney York: Bantam Books.
Kusmiati, A., Sauri, S., & Helmawati. (2022). Manajemen supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru. Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(7), 1-15. https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/ja pendi/article/view/1176
McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society. Free Press.
Prastiwi, J. H., & Yunas, N. S. (2022). Politik Desa dan Kepemimpinan Perempuan: Studi Kasus di Desa Fatuba’a, Kabupaten Belu. Palastren: Jurnal Studi Gender, 15(1), 125-139. Retrieved from https://journal.iainkudus.ac.id
Sugiyono. (2006). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.