Manajemen Model MEKAR Pada Pendampingan Pelatihan Guru Dalam Meningkatkan Kompetensi Literasi Peserta Didik di Kecamatan Labuapi
DOI:
10.29303/jpap.v9i2.1097Published:
2025-07-15Issue:
Vol. 9 No. 2 (2025): JULYKeywords:
Kompetensi Literasi, Manajemen Pelatihan, Model MEKAR, Pelatihan Guru, Sekolah DasarArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen model MEKAR dalam pendampingan pelatihan guru guna meningkatkan kompetensi literasi peserta didik di SDN 1 Bajur dan SDN 3 Merembu, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini menggambarkan secara mendalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian pelatihan literasi. Data dikumpulkan melalui observasi non-partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumentasi, lalu dianalisis secara induktif melalui pengkodean, kategorisasi, dan identifikasi tema, dengan triangulasi sumber dan teknik untuk meningkatkan validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pelatihan didasarkan pada data Rapor Pendidikan dan asesmen awal, menghasilkan materi pelatihan yang kontekstual dan relevan. Pengorganisasian dilakukan melalui tim pelaksana yang melibatkan kepala sekolah, koordinator literasi, guru kelas, dan fasilitator eksternal, sehingga koordinasi dan kolaborasi berjalan efektif. Tahap pelaksanaan menunjukkan perubahan signifikan dari pelatihan teoritis menjadi praktik langsung, seperti pengembangan sudut baca, penggunaan teks multimodal, dan strategi literasi berbasis proyek yang meningkatkan partisipasi siswa dan membentuk lingkungan belajar yang kaya teks. Pengendalian dilakukan melalui supervisi dan refleksi rutin yang memperkuat keterlibatan guru dan berdampak positif pada hasil literasi siswa. Meskipun menghadapi kendala seperti keterbatasan waktu dan variasi kompetensi guru, model MEKAR terbukti efektif membangun budaya literasi berkelanjutan di sekolah dasar, ditunjang oleh kepemimpinan partisipatif, pendampingan profesional, dan manajemen pelatihan yang adaptif terhadap kebutuhan kontekstual.
References
BPMP NTB. (2024). Laporan hasil analisis literasi Kabupaten Lombok Barat. Mataram: Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Barat.
Darling-Hammond, L. (2006). Powerful teacher education: Lessons from exemplary programs. Jossey-Bass.
Guskey, T. R. (2002). Professional development and teacher change. Teachers and Teaching, 8(3), 381–391. https://doi.org/10.1080/135406002100000512
Kemendikbudristek. (2022). Profil pelajar Pancasila: Buku panduan implementasi kurikulum merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Knowles, M. S. (1980). The modern practice of adult education: From pedagogy to andragogy (Revised ed.). Cambridge Adult Education.
Kolb, D. A. (1984). Experiential learning: Experience as the source of learning and development. Prentice-Hall.
Mintzberg, H. (1979). The structuring of organizations: A synthesis of the research. Prentice-Hall.
Mulyasa, E. (2013). Manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.