Evaluasi Program Teaching Factory dalam Membentuk Budaya Mutu di SMK Negeri 2 Praya Tengah
DOI:
10.29303/jpap.v9i2.1047Published:
2025-07-08Issue:
Vol. 9 No. 2 (2025): JULYKeywords:
Budaya Mutu, Evaluasi CIPP, Teaching Factory, SMKArticles
Downloads
How to Cite
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Teaching Factory (TeFa) dalam membentuk budaya mutu di SMK Negeri 2 Praya Tengah dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran menyeluruh terhadap implementasi program. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil evaluasi pada aspek konteks menunjukkan bahwa program TeFa telah dirancang berdasarkan kebutuhan industri dan sejalan dengan kebijakan revitalisasi SMK serta penguatan link and match. Namun, pada aspek input, ditemukan kendala berupa keterbatasan fasilitas dan kurangnya tenaga pengajar dengan pengalaman industri. Proses pelaksanaan menunjukkan pola kemitraan yang baik, tetapi belum dilengkapi dengan sistem dokumentasi mutu dan manajemen produksi yang berkelanjutan. Dari sisi produk, siswa mengalami peningkatan kompetensi teknis dan non-teknis, meskipun daya saing lulusan masih bervariasi tergantung pada keterlibatan mereka dalam praktik nyata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan program TeFa sangat dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya, efektivitas manajemen mutu, serta kolaborasi dengan mitra industri. Oleh karena itu, diperlukan penguatan aspek input dan proses untuk mewujudkan budaya mutu yang mendukung peningkatan kompetensi lulusan secara berkelanjutan.
References
Cahyani, R., & Miyono, N. (2024). Evaluasi Teaching Factory dalam meningkatkan kompetensi siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 14(1), 23–34. https://doi.org/10.1234/jpv.v14i1.1234
Deming, W. E. (1986). Out of the crisis. MIT Press.
Depdikbud. (2016). Revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia. Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Teaching Factory di SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Leithwood, K., Day, C., Sammons, P., Harris, A., & Hopkins, D. (2004). How leadership influences student learning. The Wallace Foundation.
Lestari, T., & Yamin, M. (2018). Penguatan kompetensi guru produktif SMK melalui program magang industri. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 21(1), 45–52.
Miles, M.B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
Purwanto, M. (2016). Manajemen pendidikan: Teori dan praktik. Remaja Rosdakarya.
Siswandi, & S., A. (2015). Teaching Factory sebagai strategi pembelajaran berbasis produksi di SMK. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 24(2), 98–105. https://doi.org/10.21831/jptk.v24i2.11254
Stufflebeam, D. L., & Coryn, C. L. S. (2014). Evaluation theory, models, and applications (2nd ed.). Jossey-Bass.
Supriyantoko, A., Wibowo, T., & Astuti, N. (2020). Analisis pelaksanaan teaching factory dalam meningkatkan mutu lulusan SMK. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 19(3), 211–220. https://doi.org/10.21009/jtek.v19i3.2020
Tjiptono, F. (2017). Total quality management. Andi.